“Dok, gigi palsu saya sudah tidak nyaman, terasa longgar dan saya jadi sering sariawan. Padahal ini baru 1 tahun-an saya pakai. Kenapa ya dok?”
Pertanyaan tersebut menjadi pembuka dalam tatap muka pertama seorang dokter gigi spesialis prostodonsia dengan pasien lansia-nya. Dari percakapan tersebut, mari kita pelajari bagaimana cara merawat gigi tiruan yang baik dan benar dirumah.
1.Perhatian terhadap kebersihan mulut
Kebersihan gusi dan gigi harus sangat diperhatikan dalam penggunaan gigi tiruan untuk mencegah iritasi dan infeksi. Gusi, khusunya pada daerah yang memiliki kehilangan gigi yang cukup banyak, sebaiknya disikat dengan menggunakan sikat lembut (soft). Selain itu, pasien juga harus membersihkan lidah dan langit-langit dengan menggunakan sikat lembut setidaknya dua kali sehari.
2. Perhatian terhadap cara membersihkan gigi tiruan
-Menggunakan sikat gigi yang lembut (soft) untuk membersihkan gigi tiruan dengan menggunakan sabun pada air yang mengalir.
-Untuk mencegah gigi tiruan patah, taruh mangkuk berisi air ketika sedang membersihkan gigi tiruan. Hal tersebut untuk mencegah gigi tiruan terlepas dari tangan dan jatuh ketika sedang membersihkannya.
-Pasien dapat merendam gigi tiruan di dalam larutan pembersih gigi tiruan (denture cleanser) untuk membantu menghilangkan stain dan deposit pada gigi tiruan. Hindari perendaman dalam larutan sepanjang malam. Perendaman yang efektif dalam larutan pembersih dapat dilakukan satu hingga dua kali seminggu selama 10 menit.
Menurut Basker et al. pemakaian gigi tiruan menyebabkan mukosa di bawah gigi tiruan akan tertutup dalam jangka waktu yang lama, sehingga menghalangi pembersihan permukaan mukosa maupun gigi tiruan oleh lidah dan saliva. Akibatnya pada permukaan gigi tiruan akan terbentuk plak. Plak tersebut merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme penyebab kerusakan gigi dan jaringan pendukungnya. Oleh karena itu, pasien dengan penggunaan gigi tiruan perlu menjaga gigi dari karies dengan menjaga kebersihan mulut, diet yang baik dan kunjungan berkala ke dokter gigi untuk dilakukan pemeriksaan minimal dua kali dalam setahun.
Gigi tiruan pasti mengalami perubahan, begitu pula bagian tertentu dari jaringan mulut pasien. Cengkeram sudah tidak pas lagi letaknya, terjadinya peradangan gingiva, gigi pendukung megalami karies, dan terjadinya resorpsi pada tulang linggir yang tersisa, Kewajiban untuk menjaga kontrol karies, dan kembali kontrol dalam jangka waktu yang telah ditentukan harus dimengerti dengan baik oleh pasien. Cara ini akan mencegah terjadinya kerusakan lanjut yang mungkin timbul,