Proses penuaan adalah suatu fenomena di mana kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri secara perlahan menurun, sehingga fungsi normalnya tidak dapat dipertahankan dengan baik. Akibatnya, tubuh menjadi rentan terhadap infeksi dan kesulitan memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi.

Pada orang-orang dengan lanjut usia, karies terjadi pada bagian-bagian tertentu terutama pada bagian akar, yang sering disebut dengan karies akar, hal ini disebabkan karena penyakit periodontal yang menyerang hampir di semua orang dengan lanjut usia, sehingga bagian akar yang hanya dilapisi oleh sementum dan dentin terkespos. Hal tersebut membuat permukaan akar rentan sekali terjadinya karies. Karies akar menjadi sebab utama terjadinya kehilangan gigi pada orang-orang dengan lanjut usia, sehingga kehilangan gigi merupakan faktor yang sangat penting didalam menurunnya kualitas hidup para lansia.(1)

Faktor resiko lain yang menyebakan terjadinya peningkatan kejadian karies gigi pada usia lanjut adalah banyaknya pasien usia lanjut yang mengonsumsi berbagai jenis obat-obatan. Terdapat lebih dari 500 jenis obat-obatan yang berpotensi menyebabkan penurunan aliran saliva, hal ini akan menyebabkan terjadinya xerostomia yang akan berdampak langsung terjadinya karies gigi, selain itu juga konsumsi alkohol dan rokok, serta kurangnya kesadaran untuk merawat kesehatan gigi dan mulut di usia lanjut.(2)

Pentingnya mempertahankan struktur gigi yang tersisa, serta mengembalikan fungsi pengunyahan pada pasien dengan usia lanjut merupakan suatu upaya yang secara signifikan akan memberikan dampat terhadap meningkatnya kualitas hidup pasien lanjut usia. Berikut adalah contoh suatu upaya mempertahankan struktur akar gigi yang tersisa (overdenture) pada penggunaan gigi tiruan penuh rahang bawah.

Referensi

1. Guiglia, R. & Russo, L. L. Aging and Oral Health : Effects in Hard and Soft Tissues. Curr. Pharm. Des. 16, 619–630 (2010).

2. Al-Drees, A. M. Oral and Perioral Physiological Changes with Aging. Pak. Oral Dent. J.30, 26–30 (2010).